Minggu, 30 Juni 2013

Beberapa Gagasan Yang Keliru Untuk Mengatasi Tawuran Yang Telah Terjadi


A.      Beberapa Gagasan Yang Keliru Untuk Mengatasi Tawuran Yang Telah Terjadi.
a.    Menjatuhkan skorsing bagi para pelaku tawuran.
Logika awalnya, dengan adanya skorsing beberapa hari , diharapkan pelajar menjadi jera dan tidak ikut lagi tawuran. Namun, yang dilupakan dalam logika ini yaitu, pelajar yang terkena skorsing, boleh jadi bukannya jera, namun justru menaruh rasa dendam yang suatu saat akan meledak dalam bentuk tawuran.
b.    Mengeluarkan pelajar yang terlibat tawuran dan tindak pidana.
Logika awalnya, dengan dihukum secara pidana dan dimasukkan ke LP (Lembaga Pemasyaraatan) maka diharapkan akan membuat jera si pelaku ataupun teman-temannya. Namun, bisa jadi, justru mereka yang di-LP-kan, sesudah keluar dari LP, justru akan menjadi “monster” yang lebih mengerikan. Bahkan bisa menghasut adik-adik pelajar di sekolahnya.
c.    Memindahkan sekolah ke tempat lain.
Logika awalnya, kalau lokasi sekolah dipindah, maka diharapkan tidak terjadi gesekan-gesekan sosial dengan pelajar lain, sebab lokasi sekolahnya berjauhan. Betul, lokasi sekolahnya berjauhan. Tetapi ketika pulang sekolah, mereka bisa saja dicegat para pelajar lain sebagai pihak penantang atau penyerang.






d.   Memutasikan atau memecat kepala sekolahnya.
Logika awalnya, dengan cara memutasikan atau memecat kepala sekolah, maka diharapkan kepala sekolah yang baru akan lebih bersikap berhati-hati dan akan mendidik para pelajarnya sebaik mungkin. Teorinya begitu. namun, hal demikian tidak efektif karena kemampuan kepala sekola terbatas. Tidak mungkin bisa mengawasi semua para pelajarnya, apalagi di luar sekolah.
e.    Menyerahkan pelaku tawuran dan tindak pidana ke kepolisian.
Logika awalnya, sama dengan uraian sebelumnya, yaitu diharapkan para pelajar akan jera akibat hukuman tersebut. Tentu tidak efektif karena justru bisa merusak cara berpikir mereka yang ditahan.
f.     Menurunkan status/akreditasi sekolah yang terlibat tawuran.
Logika awalnya, dengan diturunkan status/akreditasi sekolah, maka pihak sekolah terutama pihak kepala sekolah merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki situasi dan kondisi sistem pendidikan di sekolahnya. Namun, lagi-lagi cara ini tidak efektif, karena tidak ada pengaruhnya terhadap perilaku para pelajar.
g.    Kerjasama antara sekolah, orang tua pelajar, pemerintah, polri dan masyarakat.
Logika awalnya, dengan adanya kerjasama sekolah, orang tua pelajar, pemerintah, polri dan masyarakat, maka ttawuran bisa diatasi. Antara lain pihak polri dengan cepat bisa menangkap para pelaku tawuran, terutama yang membawa senjata, terutama senjata tajam atau bahkan mungkin senjata api. Logika ini terbatas pada cara menanggulangi tawuran, bukan pada logika pencegahan terjadinya tawuran.

Peran Konselor dalam Psikodrama


A.  Peran Konselor dalam Psikodrama
Konselor dalam psikodarama berperan sebagai sutradara yang memiliki banyak peran. Sutradara berperan sebagai produser, fasilitator, pengamat, dan seorang analis. Seorang sutradara seyogianya membangun keterampilannya dalam tiga bidang yang saling tergantung, yaitu:
1.      Pengetahuan tentang metode-metode, prinsip-prinsip, dan teknik-teknik.
2.      Pemahaman tentang teori kepribadian dan hubungannya dengan pengembangan pembentukan filosofi hidup.
3.      Pematangan dan perkembangan kepribadiannya sendiri. Ia juga menambahkan bahwa ilmu pengetahuan yang luas tentang hidup dan hakikat manusia, seorang sutradara diharapkan memiliki kerja khusus dalam bidang pokok seperti psikologi umum, proses kelompok, psikologi humanistik, teori komunikasi, dan komunikasi nonverbal.
4.      Sutradara berfungsi untuk menyelenggarakan tugas-tugas seperti memimpin pengalaman pemanasan, mendorong pengembangan kepercayaan dan spontaRudis, menetapkan struktur, agar protagonist dapat mengidentifikasi dan bekerja berdasarkan pokok-pokok pikiran yang signifikan dalam hidup mereka, melindungi konseli dari terbius oleh orang lain dan membawakan beberapa bentuk penghentian sesi kelompok. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dengan benar, sutradara yang potensial seyogianya sudah mengalami banyak psikodrama dan mendapatkan supervisi langsung dari sutradara yang lebih berpengalaman. Secara menyeluruh, sutradara kelompok yang efektif memiliki tiga kualitas, yaitu:
 kreativitas, dorongan, dan kharisma. Individu seperti ini akan bekerja keras untuk kebaikan kelompok dan senantiasa berani mengambil resiko untuk membantu konseli mencapai tujuan.







B.  Langkah-Langkah Psikodrama
Langkah-langkah pelaksanaan psikodrama diantaranya:
1.      Tahap persiapan (The warm-up).
Tahap persiapan dilakukan untuk memotivasi anggota kelompok agar mereka siap berpartisipasi secara aktif dalam permainan, menentukan tujuan permainan, menciptakan perasaan aman dan saling percaya pada kelompok.
a.       Pemimpin kelompok memberikan uraian singkat mengenai hakikat dan tujuan psikodrama.
b.      Mewawancarai anggota kelompok tentang kejadian-kejadian pada saat ini atau lampau.
c.       Meminta anggota kelompok untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan mendiskusikan kelompok-kelompok yang pernah mereka alami, yang ingin mereka kemukakan dalam psikodrama.

2.      Tahap pelaksanaan (The action).
Tahap pelaksanaan tediri dari kegiatan dimana pemain utama dan pemain pembantu memperagakan permainannya. Dengan bantuan pemimpin kelompok dan anggota kelompok lain pemeran utama memperagakan masalahnya.
a.         Protagonist dan peran pembantu memainkan peranannya dalam psikodrama.
b.         Lama pelaksanaan tergantung pada penilaian pemimpin kelompok terhadap tingkat keterlibatan emosional protagonist dan pemain lainnya.
3.      Tahap diskusi atau tahap berbagi pendapat dan perasaan (The sharing).
Dalam tahap diskusi atau tahap bertukar pendapat dan kesan, para anggota kelompok diminta untuk memberikan tanggpan dan sumbangan pikiran terhadap permainan yang dilakukan oleh pemeran utama. Tahap diskusi ini penting karena merupakan rangkaian proses perubahan perilaku pemeran utama kearah keseimbangan pribadi.
a.       Pemimpin kelompok meminta para anggota kelompok untuk memberikan tanggapan dan brainstorm terhadap permainan pemeran protagonis.
b.      Pemimpin kelompok memimpin diskusi dan mendorong sebanyak mungkin anggota kelompok memberikan balikannya.
c.       Pemimpin kelompok menetralisir balikan yang bersifat menyerang atau menjatuhkan protagonis.

Tahap-Tahap Dan Tugas Perkembangan


Tahap-Tahap Dan Tugas Perkembangan
1.       Masa bayi dan kanak-kanak
Masa bayi berlangsung sejak manusia dilahirkan hingga berusia 1 Tahun, dan 1 sampai 5 tahun disebut anak-anak, pertumbuhan biologis pada masa ini sangatlah pesat, pada masa ini lebih berfokus pada dunia keluarga namun selain itu pula harus bisa disiapkan untuk memasuki lingkungan sosial seperti sekolah.
Tugas :  Belajar mengambil makanan, Belajar berbicara, Belajar mengontrol cara-cara buang air, Belajar mengetahui jenis kelamin, Menguasai stabilitas jasmaniah, Memiliki konsep sosial dan fisik, Belajar hubungan sosial, Belajar membedakan.
2.       Masa kanak-kanak
Masa kanak-kanak berlangsung dari 6-12 tahun pada masa ini kecenderungan anak adalah untuk bermain dan berusaha untuk mencari kelompok dengan teman sebaynya.
Tugas :  Belajar keterampilan fisik yang diperlukan pada permainan, Perkembangan sikap yang menyeluruh pada diri sendiri sebagai pribadi yang sedang berkembang, Belajar berkawan dengan teman sebaya, Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki ataupun wanita, Belajar menguasai kemampuan-kemampuan intelektual dasar.
3.       Masa remaja
Perkembangan anak pada usia ini sangatlah labil selain karna masa ini adalah masa peraliha dari kanak-kanak menuju dewasa maka tidak jarang anak akan menunjukkan gejolak yang bukan hanya menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri melainkan juga bagi lingkungannya.
Tugas :  Mencapai pola ubungan baru yang ebih matang dengan teman sebaya beda kelamin sesuai dengan etika moral masyarakat, Mencapai peranan sosial dalam masyarakat sesuai dengan jenis kelamin dan tuntutan kultural, Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan.
4.       Masa Dewasa Muda
Masa ini berlangsung dari usia 22-40 tahun, pada masa ini pertumbuhan masih terjadi hanya saja prosesnya sangatlah lamban.
Tugas :  Mulai mencari nafkah, Memilih teman atau pasangan untu berumah tangga, Mulai memasuki kehidupan berumah tangga, Belajar hidup dengan pasangan dalam berumah tangga.
5.       Masa Dewasa dan usia lanjut
Pada usia lanjut apa yang telah di capai pada usia dewasa mungkin akan dipertahankan, tapi beberapa hal lain mungkin akan menurun bahkan menghilang.
Tugas :  Menyesuikan diri dengan kesehatan dan kondisi fisik yang mulai melemah, Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan penghasilan yang mulai mnurun, Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup, Membina hubungan dengan sesama usia lanjut, Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial an kenegaraan.

Aspek-Aspek Perkembangan


Aspek-Aspek Perkembangan

Meskipun pembahasan yang di gunakan adalah mengenai perkembangan, namun di dalamnya terdapat maksud pertumbuhan juga, karna menurut banyak ahli perkembangan dan pertumbuhan adalah hal yang bersifat menyeluruh dalam diri seorang anak.
1.       Pertumbuhan Fisik
Pertembuhan fisik adalah pertumbuhan struktur tubuh manusia yag tejadi sejak dalam masa kandungan hingga ia dewasa. Proses perubahanya adalah menjadi panjang dan menjadi lebar dalam satu bentuk porsi tubuh.
2.       Pertumbuhan Otak
Para ahli berasumsi bahwa pertumbuhan otak sangatlah penting karna pertumbuhan otak berkaitan dengan perkembangan anak , otak merupakan organ vital yang sagat besar pengaruhnya terhadap tumbuh kembang karna fungsinya sebagai pusat kordinasi aktivitas gerakan, tingkah laku, maupun psikomotor.
3.       Perkembangan Psikomotorik
Merupkan perkembangan mengontrol gerakan-gerakan tubuh melalui kegiatan-kegiatan yang terkordinasikan antara susunan syaraf pusat, syaraf dan otot.
Proses tersebut di awali dengan gerakan-gerakan kasar yang melibatkan bagian-bagian tubuh dalam fungsi duduk, berjalan, lari, meloncat, dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan kordinasi halus yang melibatkan kordinasi otot dalam fungsi meraih, melempar, menulis, menggambar, dan lain-lain yang begitu di perlukan dalam kehidupan sehari-hari..
4.       Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif atau bisa dikatakan sebagai perkembangan mental yang mencakup tentang pengalaman tentang dunia, penemuan pengetahuan, pembuatan perbandingan, berpikir dan mengerti, bisa di katakan bahwa proses mental tersebut adalah sebuah proses pengolahan informasi yang menjangkau kegiatan-kegiatan kognisi, intelegensia, belajar, pemecahan masalah, dan pembantukan konsep. Secara lebih luas menjangkau kreativitas, imajinasi dan ingatan.
5.       Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial bisa dimaksudkan dengan pencapaian seorag individu dalam berprilaku sesuai dengan harapan sosial yang berlaku, proses menuju kesesuaian tersebut paling tidak mencakup tiga komponen yaitu : belajar berprilaku dengan cara yang disetujui secara sosial, bermain dalam peranan yang disetujui secara sosial, dan perkembangan sikap sosial.
6.       Perkembangan Emosi
Emosi merupakan suatu gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik seperti marah yang ditunjukkan denga triakan suara keras, atau tingkah laku yang lain, begitu pula sebaliknya yang gembira akan melonjak kegirangan. Dalam hidup atau dalam proses perkembangan manusia banyak hal yang dibutuhkan, jika kebutuhan tersebut terpenuhi maka akan timbul rasa senang dan puas. Akan tetapi jika kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi akan timbul rsa kecewa. Senang, dan puas merupakan gejala yang mengandung unsur senang dan tidak senang.

CARA-CARA PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH


CARA-CARA PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH
Beberapa asas mengenai pelaksanaan bimbingan karier yang pokok diseneraikan adalah sebagai berikut:
a.       Program dirancang untuk melayani semua siswa
b.      Program bimbingan karier merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan Di sekolah.
c.       Tujuan program harus dirumuskan secara jelas dan eksplisit (operasional) dan menunjang pencapaian keseluruhan tujuan program bimbingan.
d.      Pelaksanaan program perlu melibatkan seluruh staf sekolah.
e.       Personal bimbingan karier perlu diidentifikasi dan tugas-tugas serta tanggungjawabnya dirumuskan.
f.       Segala sumberdaya perlu ditemukan untuk mencapai tujuan program.
g.      Dari keperluan-keperluan untuk penyelenggaraan bimbingan karier, dua yang esensial adalah:
1.    Data pribadi siswa untuk pemahaman diri, dan
2.    Bahan informasi untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan karier.
h.      Perlu penerapan ancangan system dalam pengembangan program dan pemecahan masalah pengelolaan.
i.        Dukungan dan pelibatan masyarakat sekitar harus diusahakan sejauh mungkin demi kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya tujuan.
Asas-asas itu perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan keadaan serta kondisi sekolah dan lingkungannya, maka di sini berlaku asas keluwesan. Pengelola mesti memegang kepemimpinan dan mengambil prakarsa. Dasar pertimbangan dari segala keputusan dan tindakannya adalah tujuan program dan bagaimana mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu. Secara garis besar pemberian bimbingan karir dapat dilakukan melalui :

1.    Model buku paket
Departemen pendidikan dan kebudayaan RI telah menyiapkan paket bimbingan karir yang terdiri dari :
a.    Paket I
     Tentang pemahaman diri yang berisi pokok – pokok materi meliputi :                      
1.    Pengantar pemahaman diri
2.    Bakat/kemampuan/potensi
3.    Minat
4.    Cita – cita / gaya hidup
Secar garis besar pelaksanaan paket I adalah untuk setiap sun topik diawali dengan penjelasan dari guru pembimbing tentang arti dari masing – masing sub topic dengan memberikan contoh – contoh. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas – tugas yang telah ditetapkan pada lembar kerja atau lembar tugas. Tugas pembimbing memberikan bantuan pemecahan masalah bila ada yang dialami siswa. Demikian sub topic i – iv sehingga akhirnya setiap siswa diharapkan dapat tercapai keadaan “memahami dirinya sendiri “.
b. Paket II
     Tentang nilai – nilai yang terdiri dari :
1.    Nilai – nilai kehidupan
2.    Saling mengenal nilai – nilai orang lain
3.    Pertentangan nilai – nilai dalam diri
4.    Pertentangan nilai – nilai pribadi dengan orang lain
5.    Nilai – nilai yang bertentangan dengan kelompok masyarakat
6.    Bertindak atas nilai – nilai pribadi
   Siswa mencatat tentang nilai – nilai yang ada pada dirinya, pada orang lain yang berbeda dengan dirinya, yang ada pada masyarakat dan akhirnya siswa dilatih untuk dapat bertindak atas nilai – nilai pribadinya.

c. Paket III
Tentang pemahaman lingkungan yang terdiri dari :
1.    Informasi pendidikan
2.    Kekayaan daerah dan pengembangannya
3.    Informasi jabatan
   Diharapkan siswa dapat memilih alternative jabatan yang dianggap paling baik untuk dirinya pada masa yang akan datang.
d. Paket IV
Tentang hambatan dan mengatasi hambatan yang terdiri dari ;
1.    Faktor pribadi
2.    Faktor lingkungan
3.    Manusia dan hambatan
4.    Cara – cara mengatasi hambatan
Siswa dapat mengambil kesimpulan untuk memilih alternative cara mengatasi hambatan (meskipun pada waktu lain masih dapat pula berubah pengambilan alternative itu, tetapi setidaknya latihan ini dapat meningkatkan rasa harga diri dan percaya diri sendiri).
e. Paket V
     Tentang merencanakan masa depan meliputi :
1.    Menyusun informasi diri
2.    Mengelola informasi diri
3.    Mempertimbangkan alternative
4.    Keputusan dan rencana
5.    Menciptakan masa depanku
Setiap siswa memiliki prospek masa depan yang dicita – citakannya setelah melalui proses penyelesaian paket demi paket.
Bimbingan karier dengan buku paket merupakan bagian dari pemberlakuan kurikulum 1984. Paket I – paket V dirancang untuk diselesaikan dalam satu tahun, pada tahun pertama baik di SMA, SMP, umum.
 Dengan kata lain, paket adalah bentuk penyelengaraan bimbingan karier yang menggunakan ancangan pembelajaran (Depdikbud, 1984). Bimbingan karier dengan buku paket bermanfaat bagi salah satu cara pemberian layanan. Meskipun demikian, bimbingan karier dengan buku paket ini mengandung segi kelemahan. Kelemahan itu terdapat di dalam buku paket itu sendiri dan di dalam pelaksanaannya. Keberatan pokok adalah kurangnya dukungan sistem bagi pelaksanaannya di sekolah dan daerah.
2.    Model Non Buku Paket
Bimbingan karir dengan  paket merupakan cara baru dalam penyajian dan pendekatan. Sebelum model buku paket, bimbingan karir telah pula diberikan melalui beberapa cara antara lain :
a. Pengajaran Unit ( Unit Teaching )
Yaitu bimbingan karir yang dilaksanakan melalui pengajaran unit, baik secarakhusus maupun terintegrasi dengan kegiatan kurikuler.
b.  Hari Karir ( Career day )
Yaitu pada hari – hari tertentu yang dipilih dan ditetapkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitanan dengan pemahamn diri dan pengembangan karir, sehingga diharapkan setelah melalui proses yang cukup setiap siswa akan memiliki bekal menghadapi masa depan optimis, percaya pada diri sendiri dan penuh kreatifitas. Kelemahan hari karier adalah acara ini bisa mengganggu jalannya pelajaran sehari-hari. Untuk mengatasi kelemahan ini hari karier diselenggarakan dengan mengambil waktu yang lebih pendek sekali acara.
c.  Kegiatan Homeroom
Yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dalam kelas bersama guru atau pembimbing atau wali kelas dengan menciptakan situasi seperti di rumah sehingga terdapat hubungan yang intim dan terbuka serta menyenangkan. Tujuan kegiatan ini adalah :
a. untuk lebih memahami siswa
b. mengadakan hubungan yang lebih akrab dengan siswa
c. untuk membantu kesulitan dan kebutuhan siswa
Bentuk kegiatannya bisa bervariasi atau berbeda – beda, tetapi isi kegiatannya dan maksudnya sama. Bentuk yang biasanya dikenal adalah sebagai berikut :
© Sistem perwalian kelas di SMP dan SMA
© System mentor atau tutor di perguruan tinggi
© System penuntun di pendidikan ketentaraan
© System guru kelas untuk SD
© Besarnya kelompok antar 5 – 15 orang.
© Pelaksanaan Homeroom ada 2 macam yaitu :
© Kelompok tetap
Membutuhkan kemampuan yang menyeluruh dari guru atau wali kelompok /guru pembimbing
© Kelompok bertukar
Setiap kali pembimbingan diberikan oleh guru/wali kelompok/guru pembimbingyang berbeda. System ini pengelolaanya lebih sulit, tetapi guru pembimbing dapat mengadakan spesialisasi.
d.  Karyawisata
       Yaitu melalui kunjungan – kunjungan ke berbagai obyek tertentu yang ada kaitannya dengan pengembangan karier siswa.dalam kegiatan ini siswa diberi tugas yang disesuaikan dengan kecakapan dan tingkat tanggung jawab, kebutuhan dan minatnya. Untuk melaksanakan karyawisata dilakukan 3 langkah yaitu :
© Persiapan Karyawisata berupa diskusi menentukan obyek, pembagian tugas, dan mengumpulkan informasi.
© Pelaksanaan karyawisata dengan mengamati, wawancara, mencatat, dan menggambar.
© Pengolahan hasil karyawisata berupa pembuatan laporan.

e. Ceramah Nara sumber
Yaitu ceramah yang diberikan oleh nara sumber yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan yag sesuai dengan kebutuhan dalam rangka pengembangan karir.
f. Wawancara dengan pekerja
Dilakukan oleh siswa secara langsung terhadap mereka yang terlibat langsung dengan sesuatu jenis pekerjaan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang suatu karir tertentu sehingga dapat mengembangkan konsep diri siswa.
g.  latihan kerja
yaitu suatu kesempatana tertentu siswa mengadakan latihan – latihan dalam kariri tertentu pada tempat kerja tertentu. Atau baiasanya disebut magang.
h. kegiatan kurikuler
yaitu dalam bagian dari proses belajar mengajar bidang studi tertentu di dalamnya ada bagian yang bersifat kerja atau ketrampilan tertentu yang secara otomatis mampu merangsang siswa untuk berkarya / berkariri sesuai dengan minat dan kemampuannya.
3.    Selain Buku dan Non Buku Paket
Selain cara – cara diatas dapat pula pemberian bimbingan karir dengan mengingat situasi dan kondisi di sekolah, anak yang bersangkutan, lingkungan. Kegiatan bimbingan karir lainnya meliputi :
1)      Inventarisasi pribadi
2)      Pemahaman dunia kerja
3)      Orientasi dunia kerja
4)      Konseling dan pengambilan keputusan karir
5)      Penempatan
6)      Tindak lanjut dan Evaluasi
7)      Kurikulum dan Bimbingan karir
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan penyesuaian dan pengembangan dengan penerapan jenjang dan jenis sekolah yang ada. Hal yang dipertimbangkan dalam penyesuaian adalah faktor siswa, tahap – tahap perkembangan siswa dan kebutuhan kelompok.
Berkenan dengan jenis pendidikan, bisa dibedakan antara bimbingan karir di sekolah menengah teknologi - kejuruan dan sekolah menengah umum. Sekolah menengah kejuruan bersifat terminal, lulusannya tidak dimaksudkan melanjutkan lagi ke pendidikan yang lebih tinggi tetapi memasuki dunia kerja, sedangkan sekolah mengah umum menyiapkan siswanya terutama untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, jenjang terakhirnya adalah universitas. Sehingga sifat keputusan karir seorang siswa STM berbeda dengan siswa SMA. Sementara itu ada bimbingan karir untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan khusus dank arena latar belakang khusus, seperti bimbingan karir untuk wanita, kaum usia tua, penyandang cacat dan mereka yang baru keluar dari program rehabilitasi, seperti mantan narapidana, veteran yang baru pulang dari medan perang.
1.     Inventarisasi Pribadi
Dari kegiatan asasmen pribadi diperoleh data dan informasi mengenai pribadi siswa, khususnya adalah data dan keterangan yang erat kaitannya dengan masalah pemilihan karir, artinya yang dapat digunakan untuk bahan mengambil keputusan karir dan menyusun rencana karir. Program umum inventori pribadi mencakup program testing, program penyusunan instrument/alat ukur sendiri, program penyusunan norma local, programtabel ekspentasi, program penggunaan data hasil inventarisasi untuk penyusuna program – program lain, termasuk program pengajaran dan program bantuan kepada guru dan kepada kepala sekolah. Keterangan yang terkumpul melalui kegiatan ini adalah :

a.       Kemampuan mental umum ( kecerdasan )
b.      Kemampuan khusus ( bakat ) karir
c.       Minat umum dan minat karir
d.      Masalah ( termasuk masalah dalam karir )
e.       Prestasi belajar siswa
Inventarisasi pribadi mencakup mencakup teknik testing dan teknik non testing. Dalam pengorganisasian kegiatan ini diperlukan perumusan tujuan dan pelibatan guru dan staf lain di sekolah dalam perancangan dan pelaksanaan program.
2. Pemahaman Dunia Kerja
Program ini meliputi 2 program besar yaitu
a.       Program pengumpulan bahan informasi
Mencakup kegiatan segi masyarakat khususnya masyarakat industry dan dunia usaha, disamping kegiatan – kegiatan lain seperti kontak dengan instansi/sumber masyarakat, kunjungan konselor ke instansi industry, undangan narasumber, yang bertujuan mengumpulkan bahan informasi khususnya karir.
b.      Program penyampaian atau penggunaan bahan informasi.
Menggunakan metode bimbingan kelompok, kegiatan individual yang dipadukan ke dalam kegiatan konseling dan kegiatan kelompok terpadu dalam program pengajaran atau program pendidikan lain di sekolah. Bimbingan karir berupa diskusi kelompok sangat efektif bagi siswa – siswa yang mempunyai kebutuhan dan masalah yang sama.
Tujuan kegiatan ini tidak hanya pengembangan ranah kognitif saja, khususnya pengetahuan tentang dunia kerja. Pengalaman harus menjangkau sampai pada ranah afektif dan nternalisasi pengetahuan, sikap, nilai, kedalam perilaku yang dikehendaki. Bagi siswa yang memasuki dunia kerja, tidak cukup bermodalkan bakat, pengetahuan dan keterampilan saja, adalah penting bahwa segi afektif keterampilan kerja untuk dikembangkan di sekolah.
Beberapa hal mengenai pengorganisasian program untuk pemahaman dunia kerja diberikan penekanan di :
·         Jelas dan eksplisitnya rumusan tujuan program dan kegiatan
·         Perlu dan pentingnya pelibatan siswa
·         Perlunya pelibatan dan kerja sama guru dan staf lainny