TEHNIK-TEHNIK DASAR KONSELING
1. Attending (Perhatian)
Kontak mata
Saat klien datang maka konselor harus segera
menunjukan tatapan mata yang welcome. Selin itu saat klien sudah mulai
bercerita tentang masalahnya maka konselor wajib menatap mata kliyen agar ada
perasaan nyaman kiyen saat melakukan konsultasi.
Bahasa Tubuh
Gerak tubuh atau posisi tubuh konselor haruslah
dalam posisi yang siap untuk mendengarkan cerita (masalah) seperti duduk
sedikit maju.
2.Opening (Pembukaan)
Klien : Assalamu’alaikum (Sambil mengetuk
pintu)
Konselor : Walaikumsalam, silahkan masuk
(Sambil membuka pintu dan tersenyum lantas
Mempersilahkan kliyen duduk).
Sedang ada kesibukan apa belekangan ini?
Klien :
yah Alkmdulilah sekarang lg banyak yang saya kerjakan
Hanya saja saya sedang mengalami masalah pak.
3.Acceptance (Penerimaan)
Klien :
“Pak saya ingin menikah dengan pacar saya tapi orang tua saya tidak setuju”.
Konselor :
“saya dapat memahami apa yang anda rasakan.
Klien :
Saya bingung sekali Pak, Saya sudah janji sama pacar saya akan menikahinya.
Konselor :
(mengangguk-angguk sambl berkata ya..ya...ya....)
4.Restatement (Pengulangan)
Klien :
Pak saya ingin sekali bekerja diluar kota agar saya mendapatkan gaji yang lebih
Besar, tapi saya tidak tega meninggalkan
keluarga saya.
Konselor :
oohhhh... tidak tega yaahhh..
5.Reflection of Feeling (Pemantulan Perasaan)
Klien :
Pak saya ingin sekali melanjutkan study S2 saya, tapi orang tua meminta saya
untuk
Segera menikah.
Konselor :
Sepertinya anda sangat bingung sekali ?
6.Clarification (Klarifikasi)
Klien :
Pak ibu saya meminta saya untuk mengambil jurusan matematika saat kuliyah nanti
Sekarang saja saya merasa salah jurusan
dengan mengambil jurusan ipa.
Konselor :
Anda takut akan salah jurusan lagi..
7.Paraprashing
Klien :
Saya sudah berusaha untuk bisa masuk jurusan IPA tapi tetap tidak bisa, selian
Itu ibu saya sangat ingin saya masuk IPA,
saya hawatir nanti tidak sanggup bila
Dipaksakan masuk IPA.
Pesan utama :
yakni pada kalimat khawatir tidak mampu.
Praprasenya :
Mengapa anda merasa khawatir tidak sanggup mengikuti program jurusaan IPA.
8.Structuring (Pembatasan)
Klien :
Pak saya sudah berusaha untuk belajar dengan giat dan saya juga sudah konsultasi
Dengan guru mata pelajaran matemtika tentang
kesulitan belajr saya dan prestasi
Yang belakangan ini merosot.
Konselor :
yah itu sangat bagus, lantas apa yang skiranya mampu menjadikan solusi atas
Masalah anda, tapi 20 menit kemudian saya ada
acara jadi saya harap kami mampu
Memanfaatkan waktu yang singkat ini.
9.Lead (pengarahan)
Klien : kemarin saya pergi ke jakarta
untuk study banding di universitas negri jakarta”
Konselor : ya sudah apa
saja yang kamu lihat dijakarta
10. Silence (diam)
Klien : kenapa saya mengalami masalah
yang sangat rumit seperti ini rumah saya kebobolan maling karena pada saat saya
disuruh jaga rumah oleh orang tua saya pergi bermain bersama teman saya jadi
kalo sudah begini yang harus bertanggung jawab
Konselor : oohh……..(diam
memberikan waktu pada klien untuk mengungkakan kekesalannya)
11. Reassurance (penguatan/dukungan)
Klien : bu dari pada saya merasa sedih
terus menerus karena saya selalu ingat dengan mantan saya apa sebaiknya saya
mencari pengganti dia untuk mengisi kekosongan hati saya
Konselor : ya sebaiknya
anda mencari pengganti dia setidaknya kamu tidak akan merasa terus menerus
sedih karena mengigat dia
12. Rejection(penolakan)
Klien : bu masalah yang saya hadapi
dirumah terasa berat untuk saya apa seharusnya saya pergi saja dari rumah
karena saya sudah tidak kuat untuk menghadapi masalah ini
Konselor : jangan semua
masalah itu pasti ada jalan ga mungkin gada jalan kalau kamu pergi dari rumah
justru itu menambah masalah kamu menjadi berat
13. Advice (saran/nasihat)
Klien : Pak, saya merasa nilai mata
pelajaran saya semakin hari semakin merosot, di tambah lagi orang tua saya
ingin melihat saya mempunyai putra yang dapat di banggakan didalam keluarga.
jadi mulai dari sekarang saya ingin belajar lebih giat untuk membanggakan orang
tua saya
Konselor : jadi orang tua kamu ingin melihat kamu
berhasil tetapi nilai kamu merosot jadi kamu ingin mulai giat belajar dari
sekarang itu ide yang bagu.
14. Summary
(ringkasan/kesimpulan)
Klien : menurut pengamatan bapa seperti
apa yang telah saya utarakan dan paparkan?
Konselor : jadi semua permasalah yang timbul
dalam kasus ini adalah faktor dari linkungan keluarga dan masyarakat kamu belum
mendukung proses belajar yang kurang maksimal terus proses pengembangan diri
kamu sejak dini tidak mendapat perhatian dengan semestinya.
15. Konfrontasi
(pertentangan)
Klien : saya merasa tidak di harapkan
didalam keluarga pak karena Cuma saya yang tidak selalu mendapat peringkat yang
bagus di dalam kelas, padahal saya sudah belajar dengan maksimal untuk mendapat
nilai terbaik di dalam kelas sampai samapi mengorbankan waktu bermain saya,
saya ingin pergi dari keluarga saya.
Konselor : usaha kamu sudah bagus akan tetapi
pilihan yang seperti itu bukanlah pilihan yang terbaik untuk kamu dan orang
lain.
16. Interpretasi
(penafsiran)
Klien : saya merasa bosan dengan
kehidupan saya yang sekarang ini, saya di anggap kutu buku yang kerjaanya hanya
belajar dan belajar tidak pernah bergaul dan bersenang-sengang dengan teman-teman,
di rumah tidak jauh berbeda ibu dan bapak semua menganggap saya orang yang cupu
dan tidak dapat bergaul dengan siapapun.
Konselor : jadi kamu melakukan hal-hal yang tidak
semestinya dilakukan hanya karena supaya semua orang menganggap kamu hebat
tetapibukan dalam hal kepintaran saja melainkan dalam hal-hal yang negatif yang
dianggap kamu itu adalah hal yang patut dibanggakan.
17. Termination
(Pengakhiran)
Konselor : berhubung kita sudah menyepakati
pertemuan kali hanya sampai jam 10.00 dan kebetual waktu juga sudah menunjukan
pukul 10.00, maka lebih baik kita akhiri pertemuan kali ini dan semoga kita
dapat bertemu kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar